Farigun: Ketenangan dalam Kosong

Farigun.com diilhami dari kata farigun, yang artinya kosong. Assalamualaikum sahabat, selamat datang di tempat teduh untuk hati yang sedang mencari ketenangan & kebahagian.

Secara umum, Farigun.com adalah website tentang pengembangan diri untuk mencari kesuksesan sejati dan kebahagiaan.

Disini kita akan banyak membahas ilmu pengetahuan seputar self development, nasihat, hukum karma, meditasi dan tentang kesadaran.

Bismilah semoga berkah dan bermanfaat.

Sungguh, kata farigun sangat bermakna bagi Saya pribadi, di mana kebanyakan orang justru merasa tidak nyaman dengan hal yang terkait dengan istilah “kosong”.

Padahal, kosong atau tanpa isi adalah sebuah jalan pintas (shortcut) untuk mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan hidup.

Apa maksudnya?

Manusia secara umum tidak nyaman dengan kata-kata seperti kosong, sedikit, sepi, dan hal-hal yang sifatnya “tidak memiliki atau kurang”, ini karena pada hakikatnya, manusia secara alami lahir dengan sifat tamak, serakah, dan ingin memiliki lebih.

Kita, manusia selalu ingin memiliki lebih dan lebih yang justru ini adalah perusak kebahagiaan.

Hal yang menghentikan nafsu tamak ini adalah ketika tanah masuk ke dalam mulut manusia.

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya manusia diberi lembah penuh dengan emas, maka ia masih menginginkan lembah yang kedua semisal itu. Jika diberi lembah kedua, ia pun masih menginginkan lembah ketiga. Perut manusia tidaklah akan penuh melainkan dengan tanah. Allah tentu menerima tobat bagi siapa saja yang bertobat.” (HR. Bukhari: 6438)

Sebaliknya, rasa sudah memiliki adalah kunci dari ketenangan dalam kehidupan manusia. Rasa sudah memiliki adalah rasa syukur di mana “bersyukur” ini adalah kunci kebahagiaan hidup manusia.

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim ayat 7)

Perhatikan jaminan garansi “akan bertambahnya nikmat” di ayat di atas.

Ketika sudah merasa “cukup”, si kosong ini menjadi ruang kosong yang penuh ketenangan dan kebahagiaan serta menyingkirkan segala nafsu ketamakan, garansi terjamin.

Bukankah manusia lelah harus terus mengejar dunia tanpa tujuan pasti?

Berpikirlah sejenak, apa sih tujuan hidup ini? Apakah sangat penting mengejar dunia ini? Apakah nanti setelah berjuang untuk dunia akan membahagiakan kita di garis akhir ketika waktu fisik berhenti bergerak?

Ketika hati manusia sudah kosong atau hampa akan nafsu dunia yang berisi banyak keinginan dan ketamakan, di saat itulah manusia merasakan kebahagiaan yang hakiki, mereka juga biasanya semakin dekat dengan Allah pemilik semesta alam.

Siapa yang tidak bahagia jika kita dekat dengan Nya?

Sedangkan garis final ini kita adalah saat kembali kepada Nya. Ya, dunia hanya sementara, ujung hidup Anda dan Saya adalah kembali kepada Nya.

Jadi untuk apa serakah terhadap dunia dan mengikuti hawa nafsu?

Kosongkan gejolak keinginan yang menyiksa, kedamaian dan ketenangan hanya ada ketika kita mendekat kepada Allah, sang pemilik alam semesta.

Jangan mau masuk perangkap dunia, ingat dunia ini fana, jangan mau dikelabui dan menyesal di kemudian hari.

Cukup fokus ke titik ujung hidup kita mau ke mana, dan di sanalah apa yang seharusnya manusia perjuangkan.

Akhirat (After Life) itu goal kita.

Ketenangan ada dalam “ruang kosong” tanpa nafsu terhadap dunia, dan hidup penuh dengan rasa syukur.

Sahabat, tanyalah diri sendiri…

Benar.. berfikirlah, atau coba pandanglah langit.. Ya.. kita semua akan kesana, Kembali padaNya..

Jadi, mari kita kosongkan nafsu terhadap mengejar dunia.. karena semua itu fana dan sementara.

Farigun.com – September 2021